Sabtu, 08 Desember 2012

Natsu no Yuki #part1


ini adalah cerpen yang setelah dibaca-baca, kacaunya gak ketulungan >.<
(udah tau kacau masih aja diposting, wkkk)  ._.v
          Seorang gadis duduk di halte sambil mengotak-atik tasnya seperti sedang mencari sesuatu. Tasnya yang penuh dengan buku-buku tebal membuatnya sulit untuk menemukan apa yang ia cari. "ketemu", ucapnya pelan. "ramalan cuaca disini akurat sekali", ia berbicara sendiri.
Gadis itu yuki, seorang gadis periang namun juga tertutup. Dua sisi yang dimilikinya ini kadang membuat orang sekitarnya bingung. Cuaca yang tadinya gerimis kemudian berubah menjadi serbuan pasukan rintikan air. Ia kemudian berdiri berencana melanjutkan perjalanan. Melihat butiran air yang melayang, pikirannya pun ikut melayang. Ia memang tak berniat naik bis, karena apartemennya sudah dekat. Pencarian payung-lah yang membuatnya berhenti disana, takut terkena hujan. Tak seperti namanya, yuki-yang berarti salju- ia bahkan belum pernah melihat salju seumur hidupnya, kecuali hanya di lihatnya di televisi saja. Tapi toh ia tak peduli, ia lebih tertarik pada bunga yang hanya mekar seminggu dalam setahun di negeri ini. Sakura. Ya, sakura. Setidaknya itulah yang disenanginya ketika memutuskan untuk pindah ke negeri sakura ini satu bulan yang lalu. Tapi sayangnya ia datang ketika sakura telah berguguran. Tapi sepertinya tak masalah, karena ia bisa melihatnya tahun depan. Mengingat rencananya menetap disini cukup lama. Kedatangannya ke negeri ini memang tak pernah terlintas. Kalau bukan permintaan seseorang, ia mungkin lebih memilih hidup di kampung halamannya sendiri. Lamunannya terhenti ketika melihat sebuah bis terhenti di depannya. Beberapa orang turun dan naik. Seketika ponsel yuki pun bergetar, tepat ketika tiga pria berbadan tegap dengan setelan jasnya turun. Yuki tak menyadari kalau pandangan tiga pria itu tak lepas darinya sejak mereka turun. Ia terlalu asyik dengan ponselnya. Sepuluh menit berlalu, yuki masih asyik dengan ponselnya. Hujan pun makin lebat dan hanya tersisa beberapa orang saja. Tiba-tiba, salah seorang dari pria itu mencengkram lengannya dan mengambil ponselnya dengan begitu cepat namun terlatih, sehingga tak ada yang menyadari apa yang terjadi. Mereka bersikap sangat tenang, mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya. Dengan masih mencengkram tangan yuki ia berbisik pelan, "siapa agenmu?" sambil menodongkan benda hitam yang ternyata pistol.


* TBC

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar