MISTERI PUNCAK ARARAT
-PETUALANGAN MAUT MEMECAHKAN MISTERI BAHTERA
NUH-
PENULIS : MAHARDHIKA ZIFANA
PENERBIT : EDELWEISS
Buku ini
merupakan buku kedua dari Trilogi Battle
for Solomon’s Treasure. Buku ini menceritakan tentang perjalanan Esa dan teman-temannya
di gunung Ararat dalam mencari Dino –adik iparnya yang hilang dalam pendakian-
yang kemudian secara tak sengaja mengantarkan mereka pada sebuah petualangan
yang menghubungkan mereka dengan misteri masa lalu, yaitu peristiwa bahtera
Nabi Nuh. Buku ini membawa pembaca ikut larut ke masa berabad-abad silam dan
seakan berada pada peristiwa tersebut. Bermula dari Dino, seorang mahasiswa tingkat
akhir yang sangat menggemari mendaki gunung, yang kemudian di tawari oleh
i-ozon –sebuah organisasi yang bergerak dalam kampanye pelestarian lapisan
ozon- untuk menjadi pendaki dalam event kampanye pelestarian lapisan ozon dan
bahaya efek rumah kaca. Dino pun ikut dalam event ini, meskipun pada awalnya ditentang
oleh kakaknya, Nisa. Dino menelusuri gunung Ararat bersama tiga orang rekannya;
Yerai, Diaz, dan McDonough dan seorang pemandu; Hasan Oglu. Setelah persiapan
berbulan-bulan, mereka pun berangkat mendaki puncak Ararat. Pendakian yang
sunyi ditemani dingin yang menggigit tiba-tiba berubah menjadi menegangkan
ketika Hasan Oglu tewas di tembak. Empat pendaki yang lain kemudian di kepung
oleh delapan belas orang yang memegang senapan laras panjang. Mereka pun
kemudian di sandera di sebuah bangunan, yang kemudian mereka ketahui adalah
sebuah bahtera.
Sementara itu, Esa dan Nisa yang
mendapat kabar bahwa adiknya hilang kemudian menyusul ke Yerevan –ibu kota
Armenia- untuk memantau pencarian Dino dan teman-teman. Esa, sebagai kakak ipar
yang sangat menyayangi adik ipar satu-satunya itu mencoba melakukan pendakian
untuk menemukan adik iparnya. Di temani oleh Ahad, seorang wartawan Indonesia
yang memiliki pengalaman meliput Puncak Ararat dan wawasannya yang luas
terhadap sejarah, sangat membantu mereka dalam menelisir kejadian dan
kemungkinan menemukan Dino. Selain itu, mereka juga di temani Mehmet, penduduk
asli Turki dan diam-diam juga merupakan anggota PKK yang pernah di wawancarai
Ahad. PKK merupakan sebuah organisasi komunis yang bermarkas di kaki gunung
Ararat, dan di curigai oleh i-ozon sebagai kelompok yang menculik Dino dan
teman-temannya. Namun menurut Mehmet, kelompoknya sama sekali tidak terlibat
dalam aksi tersebut, dan kemudian di ketahui bahwa PKK diam-diam telah
bersepakat dengan i-ozon untuk tidak mengganggu kegiatan pendakian ini. Hal ini
menimbulkan keraguan pada Esa, Ahad, dan Yerai terhadap organisasi i-ozon itu
sendiri yang punya banyak kejanggalan. Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk
mendaki tanpa sepengetahuan pihak i-ozon. I-ozon di pimpin oleh Aratounyan
bersama dua rekannya, ternyata memiliki tujuan terselubung di balik pendakian
Puncak Ararat sedari awal. Pendakian Esa, Ahad, dan Mehmet secara tidak sengaja
mengantarkan mereka pada sebuah bahtera yang terperosok di bawah Puncak Ararat,
tempat dimana Dino dan pendaki lainnya di sandera.
Apakah
bahtera tersebut merupakan Bahtera Nabi Nuh yang belum ditemukan? Apakah Esa,
Ahad, dan Mehmet berhasil menemukan para pendaki yang hilang? Apa tujuan
Aratounyan sebenarnya, yang merupakan aktor dibalik kegiatan pendakian Puncak
Ararat? Apakah PKK benar-benar tidak terlibat dalam penyanderaan tersebut? Jika
iya, Siapa yang menyandera para Dino dan teman-teman? Lalu bagaimana dengan
kemunculan etnis kurdi rahasia yang ternyata merupakan penjaga bahtera Nuh
secara turun-temurun?
Gimana?
Penasaran?
Menurutku,
buku ini memiliki plot yang menarik dengan penjelasan dan bahasa yang bisa
membuat pembaca penasaran. Disisipi dengan pengetahuan dan foto seputar Gunung
Ararat, dan juga sejarah di masa lalu yang di ceritakan dengan tidak
membosankan, mampu menyajikan petualangan yang mengasyikkan. Tapi di sisi lain,
penanaman tokohnya kurang begitu melekat. Penggambaran pemikiran dan perasaan
tokohnya kurang ngena. Ada bagian-bagian cerita yang kurang detail sehingga
menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi pembaca. But overall, buku ini sangat
bagus :) Anyway, thanks nisa udah minjemin buku ini :) Dan semoga bisa baca dua
buku lainnya dari trilogi ini.
Padang, 22
Oktober 2014
17.33