Haaai :) aku kembali lagi untuk
mengabari perihal tulisanku yang sebelumnya. Setelah satu bulan aku
terombang-ambing dengan rasa dan ego-ku sendiri. Dan rasanya ramadhan
kemarin adalah bulan yang paling berarti di hidupku, yang penuh
dengan pembelajaran tak terhingga.
Bandung. Ya, itulah tempat (yang
dulunya) impianku. Ada beberapa alasan yang tak bisa ku ceritakan
mengapa aku menyukai tempat itu meskipun aku belum pernah
mengunjunginya. Hidup ini aneh memang. Kadang jalan yang kita lihat
dan kira adalah jalan yang harus kita tempuh. Ternyata bisa
membalikkan kita ke jalan lain. Satu bulan ini benar-benar memberi
pelajaran terbaik. Tentang betapa egoisnya aku. Menjalani hidup
seperti orang paling menderita di dunia. Memaksakan kehendak tanpa
memikirkan orang lain.
Pagi ini aku berbincang dengan seorang
teman, ketika menunggu dosen yang tak kunjung masuk. Aku menceritakan
(atau berkeluh kesah) perihal kejadianku ini. Kemudian dari
pembicaraan kami pun aku tahu bahwa sebenarnya ujian hidupnya jauuh
lebih besar ketimbang aku. Aku tak yakin bisa menghadapi semuanya
dengan senyum yang masih terpampang dan semangat berkuliah setiap
hari. Lalu seketika aku di sadarkan dan menyesal. Rasanya permasalahanku tak ada
apa-apanya dibanding masalahnya. Mana berani aku menunjukkan tangis
ini sementara ia tetap tersenyum dan berkata lirih “I am
okay”.
Semoga persoalanmu dimudahkan Allah kawan :)
Semoga persoalanmu dimudahkan Allah kawan :)
Selalu ada hikmah jika kita mau
memahami. Dan selalu ada jalan jika kita mau berusaha. Semester baru.
Niat yang baru. Semoga semua urusan dilancarkan oleh Allah dan
keikhlasan dapat menghantarkan pada jalan hidup yang lebih baik. Ciao
;)
0 komentar:
Posting Komentar