Seorang dosen pernah berkata, kuliah akan terlalu sia-sia
jika hanya di habiskan untuk belajar di kelas lalu pulang. Pada kenyataannya pengalaman
di luar sana akan lebih banyak di bandingkan dari yang di dapat di dalam kelas
saja. Cobalah meng-explore dirimu sendiri. Temukan dirimu. Cari apa yang
sesungguhnya kamu suka. Kenali dirimu. So did I.
karena selama ini aku merasa pekara sekolah yang sangat
menyibukkan menyingkirkan sisi manusiawi kami sebagai pelajar. Kami di konstruksi menjadi pelajar yang hanya terpaku pada teks-teks buku pelajaran. Tak cukup waktu untuk berolahraga, bermain musik, melukis, dan yang lainnya. Belajar di sekolah dari pagi sampai sore. Bagi yang bimbel akan pulang malam hari. Terlalu lelah dan kemudian tidur. Belum lagi tugas untuk esok hari. Kuis. Ulangan. Ujian. Dan ini terus-menerus menjadi siklus sepanjang tahun. Dan jadilah kami siswa kebanyakan.
karena selama ini aku merasa pekara sekolah yang sangat
menyibukkan menyingkirkan sisi manusiawi kami sebagai pelajar. Kami di konstruksi menjadi pelajar yang hanya terpaku pada teks-teks buku pelajaran. Tak cukup waktu untuk berolahraga, bermain musik, melukis, dan yang lainnya. Belajar di sekolah dari pagi sampai sore. Bagi yang bimbel akan pulang malam hari. Terlalu lelah dan kemudian tidur. Belum lagi tugas untuk esok hari. Kuis. Ulangan. Ujian. Dan ini terus-menerus menjadi siklus sepanjang tahun. Dan jadilah kami siswa kebanyakan.
Nah, syukurlah kehidupan di kampus menawarkan perkuliahan
yang rasanya lebih renggang. Kami para siswa Indonesia tentu harus lebih
mengencangkan usaha dibanding siswa di luar negeri sana yang sistemnya sudah
lebih baik. So, I’m trying to find who exactly I am. Drawing, Singing, stich,
origami, and now cooking. Nggak tau kenapa dapat feelingnya beda aja. Ada perasaan
senang dan bahagia gitu kalo abis masak apalagi kalo enak :3 memasak ternyata nggak
semudah keliatannya dan memberi banyak pelajaran hidup yang penting. Aku itu
orangnya kurang bisa ngontrol diri -_- alhasil kalo excited banget yaa bisa
menggila atau kalo lagi bosen yaa nge-down banget -_- nunggu adonan ngembang,
marinasi, nyetak adonan berulang-ulang, I am very impatient with that. Bawaannya
pengen cepat liat hasil akhirnya, dan nggak bisa nunggu. Alhasil ujung-ujungnya
hasilnya nggak maksimal. Nah, dengan masak-lah sekarang udah bisa ngontrol
diri. Dan efeknya pun kerasa di kehidupan sehari-hari juga. Dan juga nih, kalo
dulu lagi di pertengahan masak mulai ngerasa ada yang salah sama masakannya
langsung nge-down trus buang-buang semuanya dan ninggalin dapur -_- jadinya
mama yang ngeberesin. Tapi kan kalo udah gede gini yang ada kena marah bikin
dapur berantakan apalagi kalo buang-buang makanan juga. Disini juga nih belajar
gimana ngadapin masalah. Cari apa yang salah, coba menyelesaikan dan
mengakalinya. Bukannya nge-down duluan. Selain itu juga belajar untuk nggak
jadi egois dan mendengarkan(?) resep dengan jujur :)
Kalo masalah tester disini ada banyak banget xD and they are
my brothers. Keseringan saya dapat yang paling dikit karena udah diserbu duluan
sama mereka -_- but overall I am happy to make the others people happy ;) And
that’s why I love cooking. And I wish it will be fun always.
Don’t be afraid to try something new. Jangan jadikan
keterbatasan sebagai alasan. Nggak punya oven, mixer. So do I. but Just do it. There
is a will there is a way. I hope I can explore the other things, like
backpacker or playing some music instrument :) And I hope you guys can find your
own :) Good luck!
0 komentar:
Posting Komentar